Masjid Hagia Sophia: Saksi Sejarah Peradaban

Peristiwa pengalihan Hagia Sophia (Ayasofya) dari museum menjadi masjid, Jum’at, 10 Juli 2020 lalu memang menghentak dunia. Karena dibalik pengembalian fungsi Ayasofya menjadi masjid itu ada peristiwa bersejarah, yang membuktikan kebenaran bisyarah Nabi, 825 tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, di sana juga ada peristiwa yang kemudian menjadi momok bagi negara-negara Kristen Eropa, karena pusat Kerajaan Romawi Timur, Byzantium, dengan Ayasofyanya itu jatuh ke tangan Sultan Muhammad al Fatih, yang nota bene umurnya belum genap 22 tahun. Siapa yang tidak ngeri? Ini yang dikenal sebagai Musykilah Syarqiyyah (masalah dari Timur/Islam).

Continue reading

Takut ke Tanah Suci

Pernah kepikiran kayak begitu?

Sama, saya juga pernah. Konon, kebiasaan dan perlakuan buruk kita semasa di tanah air akan terbalas setimpal di haramain. Ngeri nggak sih?

Hingga sebuah nasehat menggulung rasa takut saya dan mantap untuk berangkat, sampai di tahap merindu yang amat sangat.

Continue reading

Kok Turki?

Kalian pernah bertanya nggak, kenapa banyak umroh yang menggandengkan paketnya dengan tour ke Turki? Beberapa orang juga menanyakan itu ke saya, ketika tahu setelah umroh saya agak lama di Turki. Ngapain? Kenapa tidak ke negara Islam lainnya kayak Mesir, Jordan, atau bahkan Palestina?

Ada banyak alasan kenapa akhirnya kami memutuskan untuk singgah di Turki.

Continue reading

Kota Yang Dijanjikan

Masjid Hagia Sophia

Pada tahun 5 Hijriyah, terjadi perang namanya perang Khandaq atau perang Ahzab yang berarti perang koalisi karena dendam kaum-kaum yang kalah dan membangkang akhirnya berkoalisi untuk memerangi Rasulullah. Kondisi pasukan sangat tidak imbang. Kaum muslimin hanya sekitar 3.000 pasukan, sementara di sisi lawan total keseluruhan koalisi sebanyak 24.000 pasukan.

Enam hari menjelang peperangan, Rasulullah menerima kabar itu lalu segera mengumpulkan pasukan dan bermusyawarah dengan para sahabat tentang perang ini. Menyambutlah Salman al-Farisi mengutarakan pendapatnya,

Continue reading

Tour Gratis by Singapore Rewards

Setelah tulisan tentang cerita perjalananku eksplor (sebagian ketjil) Singapura tanpa travel agent kemarin, akhirnya aku nulis tentang walking tour gratis yang amazing. Soalnya GRATIS dan keren banget.

Seperti biasa, sebelum berangkat aku sudah cari tahu tentang apa yang bisa dilakukan disana, kemana saja, rutenya bagaimana, dan segala kemungkinan yang akan dihadapi. Akhirnya nemu informasi di IG bahwa ada program pemerintah SG yang kasih tour gratis buat turis yang berkunjung ke Singapura, programnya yaitu Singapore Rewards.

Continue reading

Cerita Pahit Gagal Booking Hotel, Duit Melayang

Kejadian ketika travelling mandiri tanpa travel atau minimal guide yang pasti, memang banyak resiko yang siap membayang di depan kita. Namanya eksplor sendiri ya mesti mengatur semuanya sendiri, mulai dari tiket, jadwal, hotel, hingga tujuan akan kemana dan breakdown agendanya seharian itu akan kemana semuanya kita siapkan sendiri. Di satu sisi, emang enak karena kita yang menentukan jadwal sendiri dan suka-suka kita, tapi di sisi lain ya semuanya kita pikirin sendiri.hehe

Continue reading

Cerita Travelling ke Singapura #3

Hari ketiga ini sekaligus merupakan hari terakhir kami di Singapura karena besok paginya akan terbang balik ke Makassar. Kami berencana, malamnya akan tidur satu malam di Changi airport untuk menghemat budget sekaligus juga karena penerbangan kami pagi sekali, khawatir belum ada transportasi yang jalan kalau terlalu pagi. Belum lagi PR membangunkan Huma yang cukup memakan waktu sehingga diputuskan nginap semalam di Changi saja.

Continue reading

Cerita Travelling ke Singapura #2

Hari kedua perjalanan kami sempat diwarnai dengan sedikit ketidakberesan. Dari rumah, seperti pengalaman waktu ke KL dulu, hotel hanya kami pesan satu malam saja. Jika hotelnya bagus, akan kami perpanjang tapi kalau gak bagus ya tinggal check out. Rupanya ‘gambling’ kami kali ini apes. Soalnya hotel JJH ini bagus dan kami niatnya akan perpanjang, tapi sayangnya sudah full booked untuk malam selanjutnya. Jadi kami harus dapat hotel lain sebelum waktunya check out. Ketidakberesan selanjutnya adalah kami belum nemu provider internet yang murah dan bagus, padahal kuota roaming telkomsel hampir 24 jam dan sebentar lagi akan habis.

Continue reading

Cerita Travelling ke Singapura #1

Ini adalah perjalanan saya backpacker ke negara ketiga setelah Malaysia 2017 dan Thailand 2019 lalu. Kali ini sudah ada Humaira yang menyertai cerita kami travelling suka-suka. Terakhir cap di paspor saya 2019 saat ke Bangkok, tapi bukan dalam rangka travelling, tapi menghadiri international conference dan waktu itu saya hanya sendiri, buru-buru pula soalnya Humaira masih ASI eksklusif. Tahun-tahun berikutnya terjeda pandemi yang kita gak bisa kemana-mana, hingga di 2023 ini kami akhirnya punya rejeki untuk bikin agenda jalan-jalan lagi. Alhamdulillah.

Continue reading

Berkunjung ke Perpustakaan Ibu dan Anak Provinsi Sulawesi Selatan

Aku tahu tempat ini sebenarnya sudah sejak tahun lalu dari postingan temanku di media sosial. Karena lokasinya cukup jauh dari rumah maka kami baru berkunjung kesana baru-baru ini saja, itupun karena saya ada urusan di sekitar Ratulangi dan bingung mau istirahat dimana sambil nunggu Buya pulang kantor. Saya teringat tempat itu ada di kawasan Ratulangi, jadinya aku nekat cari bareng Humaira.

Desainnya unik khas anak-anak dan tempatnya cukup luas

Dari gMaps aku lihat lokasinya dangat dekat dari lampu merah, maka aku minta turun di depan hotel Prima dekat Pizza Hut lalu jalan kaki ke Jalan Lanto Daeng Pasewang. Ternyata dekat sekali, nyaris pas di belakang Hotel Prima. Alhamdulillah..

Pertama kali kami masuk, titip tas dan barang bawaan di loker yang dijaga oleh petugas. Lalu kami diarahkan untuk mengisi form pengunjung digital di komputer sebelah kanan pintu masuk. Tinggal isi aja dan jangan lupa save. Humaira juga kuisikan form buku tamu.

Continue reading

Catatan dan Tips Mendaftar Haji

Ada beberapa hal yang saya catat setelah melalui step mendaftar haji kemarin, yaitu sebagai berikut:

  • Dulu tanteku mendaftar haji di Kota Palopo dan masa tunggunya hanya sekitar 7 tahunan, sekarang menurut data di Kementrian Agama Republik Indonesia, Palopo sudah 52 tahun aja guys. Saya sih sebenarnya agak sangsi, masa iya separah itu tapi saya gak punya data pembanding yang lebih akurat untuk membantah data dari situs kemenag RI ini. Makin kesini kok makin lama antriannya. Jadi buat yang sudah mampu, sebaiknya betul-betul dipertimbangkan untuk prioritaskan mendaftar haji ini.
  • Dulu pas jaman banyak umroh murah, sempet kepikiran apa umroh dulu baru daftar haji. Umroh juga ibadah, jadi gak perlu diperbandingkan. Kalau hitungan saya, sekarang kalau punya duit, daftar haji dulu. Sambil nunggu antrian, bisa tuh nabung buat umroh. Jadi, haji dapat umroh juga bisa berangkat. Syukur-syukur dapat rejeki lebih bisa majuin antrian lewat jalur ONH Plus, ya nggak? Rejeki Allah mana ada yang tahu. Makin lama nunda, makin lama juga antrinya.
  • Mau daftar dimana saja itu nggak masalah. Cuma kalau bisa, bandingkan dua daerah atau lebih yang memungkinkan buat jadi tempat mendaftar. Ya namanya usaha. Di toko belanja aja kita pasti milih antrian kasir yang paling pendek kan?
Continue reading

Daftar Haji Dimana?

Waktu awal-awal wacana daftar haji ini, kami berdua awalnya ingin mendaftar di Makassar saja. Alasannya banyak:

  1. Karena KTP, KK dan domisili kami di Makassar. Tentu akan lebih mudah kalau mendaftar. Rantainya nggak akan sepanjang kalau kami daftar di Luwu Utara. Tinggal ke bank, lanjut ke Kemenag.
  2. Kami pengen berangkat haji dengan sederhana yang cukup hanya keluarga dekat saja yang terlibat. Beberapa kali saya melihat di kampung sebelum berangkat dan setelah berangkat banyak acara seremonialnya. Jujur sebenarnya pengen yang ringkas, ibadah tenang tanpa kepikiran beban oleh-oleh yang berlebihan.
  3. Menghindari iri dengki dan ujub atas kemudahan kami mendaftar haji di usia muda. Lazimnya, orang berhaji atau mendaftar haji saat sudah menjelang usia 40-an atau yang crazy rich di kampung di usia 30-an. Lah kami yang anak baru kemarin sore dah mau daftar haji aja. Hiks… Sebenarnya Cuma masalah mindset aja sih. Gak bisa dipukul rata juga, tapi sebisa mungkin dihindari.
  4. Dulu kami hanya memahami jumlah haji sebagai patokan. Ketika melihat infografis kuota haji Makassar lebih besar dari Luwu Utara, kami yakin mendaftar di Makassar.

Setelah mencari info lebih lanjut tentang antrian haji ini, ternyata alasan nomor 4 itu memang benar, tapi salah. Maksudnya???

Continue reading

Cerita Daftar Haji 2022 – Part 2

Tahun ini, rasanya kerinduan akan baitullah itu semakin memanggil-manggil kami. Terlebih dua tahun dilanda corona membuat semua hati umat muslim pasti sangat merindukan haramain. Allah begitu jelas mengkode kami ketika tahun ini, rumah kami menjadi rumah singgah bagi keluaga di kampung yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini dengan jalur ONH Plus. MasyaAllah!

Bertambah jadilah keinginan saya dan Buya untuk gegas mendaftar haji pula. Di awal tahun, di tengah obrolan deep talk kami, saya sampaikan bahwa jika melihat proyeksi keuangan kami, insyaAllah tahun ini kami bisa mendaftar dan mendapat porsi haji berdua.

Continue reading

Cerita Daftar Haji 2022 – Part 1

Pas nulis ini, aku masih maju mundur apa iya akan kushare? Takutnya ntar jadi pamer dan sebagainya. Tapi insyaAllah tulisan kali ini biar yang punya niat bisa lebih mantep berhaji dan punya gambaran gimana prosesnya. Aku juga sebelum yakin mantap mendaftar, banyak baca ceritanya orang di tulisan-tulisan mereka. Dan masyaAllah itu berpengaruh banget sama mindsetku memandang kelapangan rezeki.

Jujur, mendaftar porsi haji itu gak murah bagi kami pasangan muda yang baru lepas dari 5 tahun pernikahan. Dulu diawal menikah, aku dan suami sudah mulai bermimpi dan berangan ‘yuk, kapan pengen deh ke tanah suci berdua’ gitu. Tapi qadarullah berlaku dan pasti terbaik jalan ceritanya.

Continue reading