Daftar Haji Dimana?

Waktu awal-awal wacana daftar haji ini, kami berdua awalnya ingin mendaftar di Makassar saja. Alasannya banyak:

  1. Karena KTP, KK dan domisili kami di Makassar. Tentu akan lebih mudah kalau mendaftar. Rantainya nggak akan sepanjang kalau kami daftar di Luwu Utara. Tinggal ke bank, lanjut ke Kemenag.
  2. Kami pengen berangkat haji dengan sederhana yang cukup hanya keluarga dekat saja yang terlibat. Beberapa kali saya melihat di kampung sebelum berangkat dan setelah berangkat banyak acara seremonialnya. Jujur sebenarnya pengen yang ringkas, ibadah tenang tanpa kepikiran beban oleh-oleh yang berlebihan.
  3. Menghindari iri dengki dan ujub atas kemudahan kami mendaftar haji di usia muda. Lazimnya, orang berhaji atau mendaftar haji saat sudah menjelang usia 40-an atau yang crazy rich di kampung di usia 30-an. Lah kami yang anak baru kemarin sore dah mau daftar haji aja. Hiks… Sebenarnya Cuma masalah mindset aja sih. Gak bisa dipukul rata juga, tapi sebisa mungkin dihindari.
  4. Dulu kami hanya memahami jumlah haji sebagai patokan. Ketika melihat infografis kuota haji Makassar lebih besar dari Luwu Utara, kami yakin mendaftar di Makassar.

Setelah mencari info lebih lanjut tentang antrian haji ini, ternyata alasan nomor 4 itu memang benar, tapi salah. Maksudnya???

Benar bahwa kuota haji Makassar lebih banyak dari Luwu Utara, tapi pendaftarnya juga jauh lebih banyak. Harusnya saya memahami bahwa perhitungannya harus memperhitungkan jumlah pendaftarnya juga. Kalau dilihat di website waiting list kemenag yang bisa dilihat disini Makassar sudah hampir dua kali lipat masa tunggunya dibanding Luwu Utara.

Data-data itu menjadi bukti bahwa sesungguhnya sangat banyak diantara kita yang sudah sadar pentingnya mengambil porsi haji meski gak tau akan berangkat apa nggak, gak tau kapan akan berangkat. Yang jelas, mereka yang sudah mendapat slot porsi haji sudah berada di barisan antrian menunggu dipanggil memenuhi undangan Allah. InsyaAllah dalam masa penantian ini, pahala kesabaran akan dicatat, pahala mengumpulkan pundi untuk pelunasan akan dihitung, dan insyaAllah kun fayakun kemudahan-kemudahan dalam mencari rezeki selanjutnya akan dibuka lebar. Aamiin.

Maka bulatlah keputusan kami buat mendaftar di kampung saja. Bismillah sambil jalan memperbaiki niat dan membersihkan prasangka. Allah lebih tahu yang terbaik. Bisa jadi daftar disana, nanti berangkatnya dari Makassar aja kan. Atau dipermudah dengan segala skenario yang kalau dipikir sekarang rasanya mustahil. InsyaAllah ada jalannya. Bukankah beberapa hari ini saja, keajaiban dan pertolongan Allah sudah banyak yang ditunjukkan. Kenapa masih ragu. Dimanapun, asal niatnya lurus dan minta sama Allah, pasti Allah kasi.

Entahlah bagaimana perhitungan tepatnya. Kami hanya berusaha untuk memperhitungkan waiting list ini pakai logika manusia. Apapun bisa berubah nanti sesuai yang Allah kehendaki. Berangkat ke tanah suci itu bukan tentang siapa yang mampu, tapi tentang siapa yang Allah kehendaki. Jadi, kamu sudah punya gambaran mau daftar haji dimana? Bismillah…yassarallah!

3 thoughts on “Daftar Haji Dimana?

  1. Pingback: Cerita Daftar Haji 2022 – Part 1 – Viki Wulandari | Cerita Sehari-Hari

  2. Pingback: Catatan dan Tips Mendaftar Haji – Viki Wulandari | Cerita Sehari-Hari

  3. Pingback: Cerita Daftar Haji 2022 – Part 2 – Viki Wulandari | Cerita Sehari-Hari

Leave a comment