Sibuk Menjadi Orangtua, (Jangan) Lupa Menjadi Kekasih

20200131_101739_0000

Dulu, setiap perjumpaan adalah debaran rasa yang membuncah. Untaian kata cinta selalu hadir sebagai pemanisnya. Seperti tidak ada yang lain saja di kepala.

Kini pembicaraan kita kian berat. Waktu dan obrolan tersita untuk memikirkan masa depan dan rencana panjang kita tentang anak-anak yang begitu cepat menumbuh, tentang tabungan yang tidak gendut-gendut atau sekedar pekerjaan yang tak selesai-selesai. Kepala kita berbeda, tentu isinya pun berbeda. Badan lelah, kadang amarah juga ikut bertingkah.

Continue reading